Perbandingan Biodiesel Berbahan Baku Minyak Goreng dan Minyak Jelantah
Keywords:
minyak jelantah, biodiesel, esterifikasi, kalorAbstract
Indonesia menargetkan pemanfaatan biodiesel untuk pasar domestik mencapai 13 juta KL pada 2030, sehingga produksi biodiesel memberikan peluang yang menjanjikan untuk terus dikembangkan. Minyak jelantah merupakan limbah yang mengandung senyawa karsinogenik yang menimbulkan kerugian Kesehatan, namun minyak jelantah memiliki potensi besar sebagai sumber energi alternatif karena berasal dari minyak kelapa sawit yang mengandung trigliserida. Dalam penelitian ini akan dilakukan pengolahan minyak minyak jelantah menjadi biodiesel menggunakan metanol dengan rasio antara minyak dan metanol yaitu 1:2, 1:3, 1:4. Parameter yang digunakan yaitu densitas dan nilai kalor. Pada minyak jelantah dengan rasio perbandingan minyak methanol 1:2, diperoleh biodiesel terbanyak 187 ml, dan pada perbandingan 1:4 menurun jumlah biodiesel, menjadi 177 ml. Jika dibandingkan dengan minyak goreng, perolehan biodiesel lebih tinggi hasilnya walau terjadi sedikit penurunan pada rasio 1:3, yaitu 205 ml biodiesel. Dan perolehan terbanyak biodiesel pada rasio 1:2 yaitu 211 ml. Walau demikian, minyak jelantah memiliki peluang untuk terus dikembangkan menjadi sumber energi alternatif seperti biodiesel.